Senin, 03 Maret 2014




USMAN TOHA

Tidak banyak di antara kita yang mengenal sosok ini. Dan bila disebutkan namanya, sebagian besar kita akan bertanya-tanya, “Siapa beliau? Ulama bidang apa? Baru dengar sekarang!” Tapi tanpa kita sadari, setiap hari kita mengagumi karyanya, menikmatinya, dan mengambil banyak manfaat dari ilmu yang telah beliau tuangkan dalam karyanya yang paling monumental abad ini. Kita akan langsung mengenalinya, jika saya sebutkan bahwa beliau adalah: “Kaligrafer penulis Mush-haf Madinah yang menjadi mush-haf standar di seluruh penjuru dunia saat ini, yang salah satu salinan mush-hafnya barusan saja andabaca…”



Perjalanan keilmuan Oesman Toha

          Nama lengkap beliau adalah Syaikh Utsman Abduh Husain Thaha. Lebih dikenal dengan sebutan Utsman Thaha. Beliau dilahirkan di sebuah desa di Aleppo pada tahun 1934 [1352 H]. Ayah beliau bernama Syaikh Abduh Husain Thaha, seorang imam dan khatib, juga ahli khath [kaligrafi] yang ternama di Aleppo. Utsman Thaha mempelajari dasar-dasar ilmu khath dari ayahnya yang menekuni khath riq’ah.
Utsman Thaha melewatkan pendidikan dasar dan menengahnya di Aleppo, tepatnya di Kampus Syari’ah Al Khasrawiyyah. Pada masa ini beliau mempelajari ilmu khath langsung kepada para masyayikh[pakar]nya, di antaranya: Muhammad Ali Al Maulawi, Muhammad Al Khathib, Husain Husni At Turki, serta Al Khatthath Syaikh Abdul Jawwad. Terakhir beliau juga belajar kepada Prof. Ibrahim Ar Rifa’i [seorang ahli khath di Aleppo].

                  Setelah menyelesaikan pendidikan tingkat dasarnya, Utsman Thaha melanjutkan studi beliau ke Universitas Damaskus. Di sana beliau mendapatkan gelar license [Lc.] dari Fakultas Syari’ah pada tahun 1964 [1383 H] dan gelar diploma dari Fakultas Tarbiyah pada tahun 1965 [1384 H].
Ketika di Damaskus, beliau berkenalan dengan Prof. Muhammad Badawi Ad Dirani, seorang ahli khath di Syam. Darinya beliau mendalami khath farisi dan khath tsuluts dari tahun 1960-1967. Kemudian, masih di Damaskus, Utsman Thaha juga mendalami khath tsuluts dan khath nasakh pada Prof. Hasyim Muhammad Al Baghdadi, seorang ahli khath dari Irak.

                  Pada tahun 1973 [1392 H], Utsman Thaha mendapatkan sertifikat bidang khath dari guru besar ilmu khath tingkat dunia, yakni Syaikh Hamid Al Amidi. Dari sinilah beliau mulai dikenal luas secara internasional, dan para pakar mengakui keahlian beliau dalam bidang ilmu khath. Maka, sejak tahun 1988 [1408 H], beliau ditunjuk sebagai anggota tim juri Lomba Kaligrafi Internasional di Istanbul-Turki yang diselenggarakan setiap tiga tahun sekali.
di antara karya Utsman Thaha

Dalam melengkapi keilmuannya di bidang khath, Utsman Thaha mempelajari serta memperdalam ilmu desain kaligrafi dan dekorasi dari Prof. Sami Burhan serta Prof. Na’im Isma’il yang terkenal pakar di bidang ini. Hal ini makin mengasah kemampuan beliau, dan memantapkan beliau sebagai ulama pakar khath tingkat dunia yang telah diakui keahliannya oleh ulama secara internasional.
Rupanya hal ini pulalah yang telah menarik perhatian Kerajaan Saudi Arabia. Karena di tahun yang sama [1988], beliau ditunjuk sebagai penulis resmi di Komplek Percetakan Al Qur’an Raja Fahd di Madinah.

                Komplek Percetakan Al Qur’an Raja Fahd di Madinah adalah percetakan Al-qur’an terbesar di dunia yang didirikan oleh kerajaan arab saudi pada tahun 1982. Komplek percetakan tersebut mengerjakan proyek yang sangat besar, yakni melakukan standarisasi Al Qur’an untuk Umat Islam di seluruh dunia.
         
         Di sanalah Utsman Thaha terlibat sebagai penulis utama Mush-haf Madinah…Mushaf/Al-qur’an yang kita baca.Yang Setiap juznya terdiri dari 10 lembar/20 halaman dan dalam 1 halaman terdapat 15 baris dan menjadi acuan bagi seluruh pencetakan Al-qur’an di seluruh dunia.Mushaf ini juga memudahkan kita menghafal karena mudah diingat letak-letak ayatnya.

Sumber: http://setyawaan.wordpress.com/2010/12/27/utsman-thaha-penulis-terbesar-abad-ini/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar